Anginkupun Begitu Berlalu …

Ketika Telingaku Mendesis

Saat ini… dengan sedikit kekuatan yang tersisa dalam hidupku, kucoba bangun tuk tatihkan langkahku … pilu pekat menghantui kalbuku … 😦

Aku bodoh …. memang bodoh … aku tak tahu harus berbuat apa, tuk tenangkan kalbuku … kegelisahan semakin memuncak dan perasaan sedih kian menjadi … Jumat malam adalah moment yang sangat membuat perasaan aku down, ketika kalender dindingku menunjukan tanggal 28 September 2007.

Aku adalah aku dan tidak akan pernah jadi kamu …karena aku bukan kamu dan kamupun bukan aku … kita terlahir dari rahim yang berbeda… dari ibu yang berbeda dari ayah yang berbeda … dari sinilah kumohon …. meminta dengan sangat berilah aku kekuatan dalam melangkahkan kakiku yang hampir tidak bisa melangkah tuk menggampai … anganku…

Sekarang aku sedang dalam keadaan bingung yang sangat teramat membuat hatiku hancur …sudah lama kumenandainya dengan sebuah takdir yang telah digariskan oleh sang pencipta.

Aku tidak ingin dan tidak bisa hidup tanpamu …. pabila ku harus hidup tanpamu …. akan ku langkahkan kemana ia mau … kalbuku …walaupun hatiku sangat menentangnya dan tidak mau melakukannya dan sekarang aku bagaikan sebuah empedu yang sangat kebanyakan orang tidak menyukai, pahit dan terlantar begitu saja… yang kuingin hanyalah sebuah pengakuan bahwa aku ada, aku terlahir untuk bisa terus tabah ….tapi …. ketabahan seperti apa yang harus aku abadikan … ketabahan seperti apa …. aku hanyalah manusia biasa yang kaku akan sebuah keheningan …

Temen2 … lama hatiku memendam rasa malu, sakit hatiku, panas telingaku, hingga akhirnya tatkala aku merasa tak kuat menahan semua itu… kuputuskan untuk bisa pergi jauh…. jauh entah kemana… sejauh pemikiran aku dengan apa yang sedang aku alami sekarang …

Namun dalam kerpergianku … aku merasa berat sekali … karena pabila itu kulakukan berarti telah kutinggalkan seorang wanita yang sangat aku hargai dan cintai…. berat pabila kulakukan semua ini. Izah Nur Hazizah … nama yang kan melekat tiap waktu, tak bisa kulepaskan dalam jarak yang cukup lama mapun dekat … perasaan ini yang terus membawaku kedalam sebuah pengakuan bahwa aku benar2 tidak bisa meninggalkannya … yach sebuah pengakuanku …

Temen2 ….

Kali ini aku hanya bisa berbicara dalam sebuah tulisan yang tidak mungkin bisa terjawab … hanya sebuah tulisan … maaf kan semua kesalahan yang pernah saya lakukan kepada kalian, baik itu yang sangat disengaja olehku maupun yang tidak disengaja….

Para Instruktur yang sangat saya hormati ….

Dalam alunan kata-kata yang tertulis di halaman ini, sedikit ku paparkan tentang maksud dan tujuan hatiku, memang tak mudah bagiku untuk mengatakan semua ini …. sungguh . oleh karenanya maaf kan semua kesalahan saya… terutama Para Instruktur yang sangat dekat dengan saya, pak Galih, Pak Eko, Bu Leli, Pak Zaky, Pak Nana, Pak Mudi

Tinggalkan komentar